/* CURSOR CCS GENERATOR - BLOGTUTORIALS-01.BLOGSPOT.COM */ body { cursor:url(http://cursor.com/images/19a.gif),default;}

Rabu, 29 Mei 2013

Makalah Oksigen



BAB I
PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG
Kita tahu bahwa tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak butuh oksigen. Tanaman akan tumbuh baik jika tanahnya mengandung oksigen yang cukup. Semua hewan dan manusia menghirup oksigen agar mereka bisa tetap hidup. Ikan dan semua makhluk hidup di laut juga hidup karena oksigen. Cacing, rayap, dan segala serangga yang di dalam tanah juga butuh oksigen.
 Sebuah penemuan yang menarik menyebutkan bahwa 60% dari tubuh manusia adalah oksigen. Oksigen terdapat dalam darah, daging, tulang, otot-otot, dan semua komponen tubuh kita. Bahkan makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak luput dari oksigen. Singkatnya, semua bagian tubuh kita tanpa kecuali butuh oksigen agar tetap tumbuh sehat. Sehingga bisa dipastikan, anggota tubuh manapun yang kekurangan oksigen akan menderita sakit. Pasien rumah sakit yang sistem pernafasannya (respiratory system) lemah akan dibantu dengan selang oksigen. Itulah kiranya mengapa orang-orang sufi selalu menganjurkan agar kita senantiasa mengingat atau berdzikir pada Allah dalam setiap tarikan nafas. Bahkan sebenarnya tidak hanya makhluk hidup saja yang perlu oksigen. Berbagai industri yang berbahan dasar logam atau baja membutuhkan banyak oksigen dalam proses pembakarannya.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.  

Selasa, 28 Mei 2013

Makalah Limbah CPO



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
           
            Perkembangan bisnis dan investasi kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permintaan atas minyak nabati dan penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyak nabati yang bersumber dari crude palm oil (CPO) yang berasal dari kelapa sawit. Hal ini disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7 ton/hektar lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3 ton/hektar. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit karena memiliki potensi cadangan lahan yang cukup luas, ketersediaan tenaga kerja, dan kesesuaian agroklimat.
Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah industri dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang dapat mencemari lingkungan. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS berkisar antara 600-700 liter/ton tandan buah segar (TBS). Limbah ini merupakan sumber pencemaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga pabrik dituntut untuk mengolah limbah melalui pendekatan teknologi pengolahan limbah (end of the pipe). Diantara upaya tersebut adalah pemanfaatan limbah cair PMKS dengan proses digester anaerob untuk memproduksi biogas.

1.2  RUMUSAN MASALAH
                        Berdasakan latar belakang masalah diatas, maka ada beberapa pertanyaan terkait masalah pengelolaan limbah kelapa sawit, yaitu :
1. Apa pengertian limbah kelapa sawit?
2. Apa saja manfaat dari limbah kelapa sawit?
3.Apa saja dampak limbah kelapa sawit?
4. Bagaimana cara pengolahan limbah kelapa sawit?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan  rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk  :
1.      Menjelaskan pengertian tentang kelapa sawit
2.      Menjelaskan manfaat limbah kelapa sawit
3.      Menjelaskan dampak dari limbah kelapa sawit
4.      Menjelaskan cara pengolahan limbah kelapa sawit 

Selasa, 21 Mei 2013

Makalah Kimia Anorganik



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, dan sifat air abu bersifat basa.
Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali tanah adalah membentuk basa.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi.
Alkali tanah merupakan unsur logam yang sangat  reaktif sehingga secara alami tak
pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
logam alkali harus disimpan dalam medium minyak..
Maka untuk mengetahui mengenai logam alkali tanah ini kami membuat makalah ini agar teman – teman mempunyai pengetahuan mengenai senyawa ini. Selain itu untuk menyelesaikan  tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Kimia Anorganik II, kami membuat makalah ini dengan sepenuh hati agar teman-teman dapat mengerti .

Senin, 20 Mei 2013

Makalah Minyak,Lemak dan lilin



PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Minyak dan lemak merupakan campuran dari gliserida-gliserida berbagai macam asam-asam lemak. Sedangkan Wax(lilin) merupakan campuran ester-ester dari alkohol polihidrik kecuali gliserol, dan asam-asam lemak.
Asam-asam tersebut mempunyai jumlah atom karbon genapdan digolongkan menjadi
1.   Asam-asam jenuh, dicontohkan dengan asam stearat, merupakan dasar untuk nondrying oils.
2.    Asam-asam mono olefinik, dengan satu ikatan rangkap di antara atom-atom karbon, contohnya asam oleat. Asam-asam ini merupakan asam-asam tidak jenuh dan digolongkan sebagai semi drying oils.
3.    Asam-asam poli olefinik, dengan lebih dari satu ikatan rangkap, contohnya asam linoleat dan asam lonoleanat, digolongkan sebagai drying olis.
Penggolongan semi drying oil dan drying oil berpedoman pada jumlah ketidak jenuhan yang ada.
Minyak atau lemak ini disebut fixed oils untuk membedakan dengan essential atau volatile oils (minyak atsiri). Satu lagi jenis oil/minyak adalah petroleum oil. Kebutuhan minyak-minyak polyunsaturated untuk produk-produk makanan makin meningkat. Kebanyakan dipenuhi dari:
a Minyak kacang/kedelai, mengandung 61% polyunsaturated oil
b. Minyak bunga matahari, mengandung 68% polyunsaturated oil
c. Minyak jagung, mengandung 42% polyunsaturated oil
d. Minyak biji kapas, mengandung 50% polyunsaturated oil
e. Minyak kacang, mengandung 21% polyunsaturated oil
f. Minyak zaitun (olive), mengandung 7% polyunsaturated oil

Jumat, 17 Mei 2013

Makalah Hormon



KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat rahmat-Nya lah dan Hidayah-Nya jualah penulisan laporan ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk dijadikan referensi yang lengkap dan menyeluruh tentang “Hormon.
Makalah ini disusun secara khusus dan sistematika untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Biokimia I dan penyusunannya dilakukan secara kelompok. Substansi yang terdapat dalam laporan berasal dari beberapa referensi buku, gagasan-gagasan dan literatur-literatur lain, ditambah pula dari sumber-sumber lain yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan dari internet. Sistematika penyusunan laporan ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau bersumber baik dari buku, gagasan,  maupun literatur-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “Hormon  ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari isi maupun konstruksi yang ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah “Biokimia I banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.  

                                                                                                                               Palangka Raya,    April 2013

                                                                                                                          
                                                                                                               Penyusun

Selasa, 07 Mei 2013

PENGEMBANGAN KARIR




PENDAHULUAN
Secara formal, guru profesional harus memenuhi kualifikasi akademik minimum S-1/D-IV dan bersertifikasi pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Guru-guru yang memenuhi kriteria profesional inilah yang akan mampu menjalankan fungsi utamanya secara efektif dan efisien untuk mewujudkan proses pendidikan dan pembelajaran sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokrasi dan bertanggungjawab.
Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki sertifikasi pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau olah raga (PP Nomor 74 Tahun 2008).

ETIKA PROFESI




PENDAHULUAN
Guru profesional memiliki arena khusus untuk berbagi minat, tujuan, dan nilai-nilai profesional serta kemanusiaan mereka. Dengan sikap dan sifat semacam itu, guru profesional memiliki kemampuan melakukan profesionalisasi secara terus-menerus, memotivasi-diri, mendisiplinkan dan meregulasi diri, mengevaluasi diri, kesadaran-diri, mengembangkan-diri, berempati, menjalin hubungan yang efektif. Guru profesional adalah pembelajar sejati yang menjunjung tinggi kode etik dalam bekerja.
Berbicara tentang Kode Etik Guru dan etika profesi guru dengan segala dimensinya tidak terlepas dengan dimensi organisasi atau asosiasi profesi guru dan kewenangannya, kode etik gru itu sendiri, Dewan Kehormatan Guru, pembinaan etika profesi guru, dan lain-lain.