BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kita tahu bahwa tidak ada
satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak butuh oksigen. Tanaman akan tumbuh
baik jika tanahnya mengandung oksigen yang cukup. Semua hewan dan manusia
menghirup oksigen agar mereka bisa tetap hidup. Ikan dan semua makhluk hidup di
laut juga hidup karena oksigen. Cacing, rayap, dan segala serangga yang di
dalam tanah juga butuh oksigen.
Sebuah penemuan yang
menarik menyebutkan bahwa 60% dari tubuh manusia adalah oksigen. Oksigen
terdapat dalam darah, daging, tulang, otot-otot, dan semua komponen tubuh kita.
Bahkan makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak luput dari oksigen.
Singkatnya, semua bagian tubuh kita tanpa kecuali butuh oksigen agar tetap
tumbuh sehat. Sehingga bisa dipastikan, anggota tubuh manapun yang kekurangan
oksigen akan menderita sakit. Pasien rumah sakit yang sistem pernafasannya (respiratory
system) lemah akan dibantu dengan selang oksigen. Itulah kiranya mengapa
orang-orang sufi selalu menganjurkan agar kita senantiasa mengingat atau
berdzikir pada Allah dalam setiap tarikan nafas. Bahkan sebenarnya tidak hanya
makhluk hidup saja yang perlu oksigen. Berbagai industri yang berbahan dasar
logam atau baja membutuhkan banyak oksigen dalam proses pembakarannya.
Oksigen
atau zat asam adalah unsur kimia
dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8.
Ia merupakan unsur golongan kalkogen
dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida).
Pada Temperatur dan tekanan standar,
dua atom unsur ini berikatan
menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik
dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah
ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.
Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.